KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, memastikan bahwa seluruh pesan yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam pidatonya di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Solusi Dua Negara terkait Palestina di Markas Besar PBB, New York, tetap tersampaikan meskipun mikrofon mati menjelang akhir pidato.
“Saya kira intinya semua sudah disampaikan,” ujar Sugiono dalam pengarahan media di PTRI New York, Amerika Serikat, pada Senin (22/9), dikutip Antara.
Sugiono menjelaskan bahwa setiap kepala negara yang berpidato diberi waktu lima menit, dan mikrofon otomatis akan dimatikan setelah alokasi waktu habis.
Presiden Prabowo sedikit melampaui batas waktu yang ditentukan, sehingga mikrofon terputus di menit-menit terakhir pidato.
Menurutnya, aturan pembatasan waktu berlaku untuk semua negara tanpa terkecuali, kecuali untuk Prancis yang mendapatkan waktu lebih lama pada sesi pembukaan.
"Tidak ada perlakuan berbeda terhadap Indonesia," kata Sugiono.
Baca juga: Anggota DPR Harap Negara-negara Sahabat Dengar Seruan Prabowo soal Palestina
Sugiono memastikan bahwa meskipun mikrofon mati, seluruh poin penting dalam pidato Presiden Prabowo tetap terdengar oleh audiens.
"Semuanya sudah tersampaikan dengan baik dalam batas waktu yang diberikan," ungkap Sugiono.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menegaskan dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina dan mengutuk segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil, terutama perempuan dan anak-anak.
Ia juga mengungkapkan keprihatinan mendalam atas tragedi kemanusiaan yang berlangsung di Gaza.
“Di depan mata kita, ada ancaman kelaparan dan bencana kemanusiaan,” ujar Prabowo.
Ia menegaskan bahwa tanggung jawab historis internasional tidak hanya menyangkut masa depan Palestina, tetapi juga masa depan Israel serta kredibilitas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Baca juga: Prabowo Nyatakan Dukung Penguatan PBB Saat Bertemu Antonio Guterres
Presiden Prabowo juga menyatakan bahwa Indonesia siap mengambil bagian dalam perjalanan menuju perdamaian, termasuk dengan mengirimkan pasukan penjaga perdamaian.
“Hari ini kami berkumpul dengan bermartabat untuk mengemban tanggung jawab historis ini,” kata Prabowo, menekankan pentingnya tanggung jawab global dalam menyelesaikan masalah Palestina.
Selain Presiden Prabowo, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga mengalami masalah serupa dengan mikrofon mati saat berpidato di urutan kedua.
Menurut Direktorat Komunikasi Turki, mikrofon terputus secara otomatis apabila pidato melebihi batas waktu lima menit, hal yang juga terjadi pada pidato Erdogan.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Di KTT PBB, Prabowo: Pengakuan Palestina Menyangkut Kredibilitas Dunia Internasional.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini