Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Prabumulih Dijuluki Kota Nanas? Begini Sejarah dan Asal-usulnya

Kompas.com - 19/09/2025, 09:00 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

 

KOMPAS.com – Kota Prabumulih di Sumatera Selatan dikenal luas dengan sebutan Kota Nanas. Julukan ini tidak muncul begitu saja, melainkan berakar dari sejarah panjang daerah tersebut serta potensi perkebunan nanas yang menjadi andalan warganya.

Jejak Awal Sejarah Prabumulih

Dilansir dari laman resmi Pemerintah Kota Prabumulih, sejarah awal Prabumulih bermula dari sekitar 700 tahun lalu, Puyang Tageri, keturunan Puyang Singe Patih Keban Baru Rambang, mendirikan Talang Tulang Babat.

Dari keturunannya lahir berbagai talang lain yang kemudian menjadi cikal bakal dusun-dusun seperti Pehabung Uleh, Tanjung Raman, Sukaraja, Karang Raja, Muara Dua, dan Gunung Kemala.

Kurang lebih 250 tahun lalu, Dusun Pehabung Uleh masih bernama Lubuk Bernai, dipimpin oleh Kerio Budin bersama Puyang Dayan Duriat Puyang Tegeri, Minggun, Resek, dan Jamik.

Mereka menemukan tanah yang lebih tinggi (Mehabung Uleh) dan sepakat mendirikan kampung. Dari sinilah lahir Kebur Bunggin, Anggun Dilaman, Kumpai Ulu, dan Karang Lintang, yang kemudian disebut sebagai Dusun Pehabung Uleh dengan aturan adat Simbur Cahaya.

Masa Kolonial hingga Kemerdekaan

Baca juga: Sanksi Teguran Tertulis ke Wali Kota Prabumulih, Kemendagri: Itu Berat, Jadi Catatan Karier

Pada masa Belanda, nama Pehabung Uleh berubah menjadi Peraboeng Ngoeleh. Saat pendudukan Jepang, namanya kembali berubah menjadi Peraboeh Moelih hingga akhirnya menjadi Prabumulih seperti sekarang. Wilayah ini dahulu termasuk ke dalam Marga Rambang Kapak Tengah dengan pusat pemerintahan di Tanjung Rambang.

Setelah Indonesia merdeka, struktur pemerintahan mengalami perubahan. Tahun 1946, sistem marga diganti dengan kepala marga baru yang dipilih langsung oleh rakyat. Prabumulih pun masuk ke wilayah Kewedanaan Lematang Ogan Tengah bersama Tanah Abang dan Gelumbang.

Berbagai regulasi tentang pemerintahan desa dan kecamatan terus mengubah status administratif Prabumulih, hingga akhirnya berkembang menjadi kota administratif berdasarkan PP RI Nomor 18 Tahun 1982.

Dari Kota Administratif Menjadi Kota Prabumulih

Baca juga: KPK Cek LHKPN, Wali Kota Prabumulih: Sudah Saya Laporkan

Status Prabumulih terus ditingkatkan. Pada 21 Juni 2001, melalui Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2001, Prabumulih resmi menjadi kota otonom.

Sejak saat itu, wilayah ini berkembang pesat dengan pembentukan kecamatan, kelurahan, dan desa baru.

Sejumlah tokoh pernah menjabat sebagai wali kota, mulai dari Drs. H. Rachman Djalili, MM, hingga Ir. H. Ridho Yahya, MM. Kini, Prabumulih dipimpin oleh Penjabat Wali Kota H. Elman, ST, MM yang diperpanjang masa jabatannya pada tahun 2024.

Kenapa Disebut Kota Nanas?

Dilansir dari laman Pertanian.go.id, julukan Kota Nanas melekat karena Prabumulih memiliki potensi besar sebagai penghasil buah nanas, khususnya jenis Queen.

Nanas asal “Bumi Seinggok Sepemunyian” ini terkenal sebagai nanas termanis di Indonesia dengan tingkat kemanisan mencapai brix 13.

Luas lahan perkebunan nanas di Prabumulih mencapai sekitar 400 hektare, tersebar di Kecamatan Prabumulih Timur, Cambai, dan Rambang Kapak Tengah. Dari setiap hektare, petani bisa menghasilkan rata-rata 30 ton nanas.

Baca juga: Pertamina Pastikan Pertamax di SPBU Kebon Nanas Tidak Tercampur Air

Kasie Buah Dinas Pertanian, Perikanan, dan Perkebunan Kota Prabumulih, Leknur Iskandar, mengatakan, “Pada era 1970-an, Prabumulih merupakan produsen terbesar buah nanas di Indonesia. Hasil panen melimpah membuat nanas tidak hanya dijual di pasar lokal tetapi juga ke beberapa provinsi di Sumatera hingga Pulau Jawa.”

Halaman:


Terkini Lainnya
Korupsi Haji Rp 1 Triliun: KPK Usut Dugaan Jual-Beli Kuota oleh Biro Perjalanan
Korupsi Haji Rp 1 Triliun: KPK Usut Dugaan Jual-Beli Kuota oleh Biro Perjalanan
Kalimantan Timur
Keracunan Massal di Bandung Barat, Ayam Diduga Basi, Berbau, dan Masih Ada Bulu
Keracunan Massal di Bandung Barat, Ayam Diduga Basi, Berbau, dan Masih Ada Bulu
Jawa Barat
Kisah Pilu Bocah Perempuan Tewas Membusuk di Kamar Kos Penjaringan
Kisah Pilu Bocah Perempuan Tewas Membusuk di Kamar Kos Penjaringan
Banten
Kasus Keracunan MBG, DPR Desak Investigasi Transparan Libatkan Publik
Kasus Keracunan MBG, DPR Desak Investigasi Transparan Libatkan Publik
Banten
Anggito Abimanyu Jadi Ketua DK LPS 2025-2030, Ini Profilnya
Anggito Abimanyu Jadi Ketua DK LPS 2025-2030, Ini Profilnya
Jawa Timur
7 Fakta Polemik Surat Perjanjian Program Makan Bergizi Gratis di Sleman
7 Fakta Polemik Surat Perjanjian Program Makan Bergizi Gratis di Sleman
Jawa Tengah
Nadiem Makarim Lawan Status Tersangka Korupsi Chromebook Rp 1,98 T Lewat Praperadilan
Nadiem Makarim Lawan Status Tersangka Korupsi Chromebook Rp 1,98 T Lewat Praperadilan
Kalimantan Timur
Warga Resah Desa di Bogor Terancam Dilelang, Dedi Mulyadi: Besok Saya ke Sana
Warga Resah Desa di Bogor Terancam Dilelang, Dedi Mulyadi: Besok Saya ke Sana
Jawa Barat
Marak Keracunan MBG, BGN: Hanya Sebagian Kecil Anak yang Trauma, Sebagian Besar Ingin Dilanjutkan
Marak Keracunan MBG, BGN: Hanya Sebagian Kecil Anak yang Trauma, Sebagian Besar Ingin Dilanjutkan
Jawa Tengah
Program MBG, Janji Pembentukan Tim Investigasi, dan 5.000 Siswa yang Keracunan
Program MBG, Janji Pembentukan Tim Investigasi, dan 5.000 Siswa yang Keracunan
Jawa Barat
Isi Menu Tidak Layak, DPRD Banyumas Stop Sementara Pengelola Dapur MBG Gununglurah
Isi Menu Tidak Layak, DPRD Banyumas Stop Sementara Pengelola Dapur MBG Gununglurah
Jawa Tengah
Mahfud MD Ngaku Ditawari Jabatan Menko Polkam oleh Jenderal Senior, Begini Responsnya
Mahfud MD Ngaku Ditawari Jabatan Menko Polkam oleh Jenderal Senior, Begini Responsnya
Jawa Tengah
Uji Lab Kasus Keracunan MBG Sukabumi: Ada Jamur di Buah, Bakteri di Lauk Siswa
Uji Lab Kasus Keracunan MBG Sukabumi: Ada Jamur di Buah, Bakteri di Lauk Siswa
Jawa Barat
Kasus Korupsi Laptop Chromebook, Jurist Tan Buron, Polri Ajukan Red Notice ke Interpol
Kasus Korupsi Laptop Chromebook, Jurist Tan Buron, Polri Ajukan Red Notice ke Interpol
Jawa Timur
BP Tapera Buka Lowongan 2025: Cek Formasi, Syarat, dan Cara Daftar 
BP Tapera Buka Lowongan 2025: Cek Formasi, Syarat, dan Cara Daftar 
Sulawesi Selatan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau