KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru menurunkan Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) bidang Politik Hukum dan HAM ke Prabumulih.
Hal itu untuk menyelidiki isu pencopotan Kepala Sekolah SMPN 1 Prabumulih karena menegur anak Wali Kota Prabumulih yang membawa mobil ke lingkungan sekolah tersebut.
Gubernur Sumsel Herman Deru saat diwawancarai di Palembang, Rabu, mengatakan dirinya menurunkan TGUPP bidang Politik Hukum dan HAM ke Prabumulih untuk menyelidiki kasus tersebut.
"Saya utus TGUPP ke Prabumulih untuk mendengarkan seobjektif mungkin. Nanti Kemas Khairul Muhlis yang akan ke Prabumulih," katanya dikutip dari Antara.Â
Baca juga: KPK akan Cek LHKPN Wali Kota Prabumulih, Berapa Harta Kekayaannya?
Ia mengatakan Wali Kota Prabumulih itu sudah memberikan klarifikasi bahwa Kepsek itu belum dicopot ataupun dimutasi.
"Secara formal kalau dipindahkan dilantik, namun inikan belum ada pelantikan. Maka ini perlu diluruskan, mudah-mudahan bisa segera diselesaikan seobjektif mungkin," kata Deru.
Sementara itu, TGUPP Kemas Khairul Muhlis menambahkan dirinya akan segera ke Prabumulih untuk mendalami kasus tersebut.
"Saya akan ke Prabumulih dulu baru untuk mengetahui seperti apa kronologinya. Nanti akan dikoordinasikan lebih lanjut," kata dia.
Kasus ini mencuat saat sebuah video yang memperlihatkan tangis haru siswa SMP Negeri 1 Prabumulih, Sumatera Selatan, viral di media sosial.
Dalam rekaman tersebut, para pelajar berhamburan memeluk kepala sekolah mereka, Roni Ardiansyah SPd MSi, yang disebut akan dicopot dari jabatannya.
Video ini diunggah oleh akun Instagram @lets.talkden*** dan langsung mengundang perhatian publik.
Narasi yang beredar menyebutkan pencopotan itu terjadi setelah Roni menegur seorang siswa yang diketahui anak pejabat lantaran membawa mobil ke lingkungan sekolah.