KOMPAS.com - Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi. Ukurannya jauh lebih kecil, dengan radius hanya 1.740 kilometer, kurang dari sepertiga lebar Bumi. Jika Bumi disamakan dengan koin nikel, maka Bulan hanyalah sebesar biji kopi.
Bulan selama ini dikenal selalu mengelilingi Bumi. Namun, tahukah kamu bahwa bulan secara perlahan terus menjauhi bumi?
Bulan semakin menjauh dari Bumi karena efek pasang surut laut, tetapi Bulan tidak akan hilang atau terlepas dari bumi. Karena, pada akhirnya keduanya akan berakhir bersama saat Matahari berubah menjadi raksasa merah.
Untuk lebih memahami fenomena semakin menajuhnya Bulan, yuk kita simak penjelasan di bawah ini!
Baca juga: Penemuan Bulan Semu Baru: 2025 PN7 Resmi Masuk Daftar Kuasi-Bulan Bumi
Meski kecil, keberadaan Bulan sangat berpengaruh pada kehidupan di Bumi, terutama dalam mengatur pasang surut air laut.
Dilansir dari NASA Science, rata-rata jaraknya sekitar 384.400 kilometer dari Bumi – cukup luas untuk menempatkan 30 planet seukuran Bumi di antaranya.
Namun, yang jarang diketahui adalah fakta mengejutkan: Bulan semakin menjauh dari Bumi setiap tahun. Tepatnya, Bulan bergeser sejauh 3,78 sentimeter (sekitar 1,5 inci) per tahun.
Fenomena ini tidak terjadi secara acak. Penyebab utamanya adalah gaya pasang surut laut yang dipicu oleh gravitasi Bulan.
Dilansir dari Science Alert, gravitasi Bulan sekitar 4% lebih kuat di sisi Bumi yang paling dekat dengannya, dibandingkan sisi yang berlawanan. Perbedaan gaya tarik ini membuat lautan membentuk dua tonjolan:
Saat Bumi berputar, tonjolan-tonjolan air ini tidak sepenuhnya sejajar dengan Bulan. Karena rotasi Bumi lebih cepat, tonjolan tersebut sedikit mendahului posisi Bulan.
Baca juga: Pasang Surut: Akibat Gravitasi Matahari dan Bulan terhadap Bumi
Inilah kuncinya: tonjolan air tersebut memberi tarikan gravitasi tambahan ke Bulan, bukan hanya menariknya ke arah Bumi, tapi juga sedikit ke depan dalam orbitnya.
Hasilnya, Bulan mendapat “dorongan” untuk bergerak lebih cepat. Ketika kecepatannya meningkat, orbitnya pun meluas. Akibatnya, Bulan secara perlahan menjauh dari Bumi.
Analogi mudahnya: seperti mobil sport yang mendapat dorongan ekstra saat menikung, atau bola bisbol yang melesat lebih jauh jika dipukul lebih kencang.
Tarikan pasang surut ini tidak hanya memengaruhi Bulan, tetapi juga Bumi.
Dilansir dari Astronomy, saat gravitasi Bulan menarik lautan, rotasi Bumi sedikit demi sedikit kehilangan momentum. Akibatnya, panjang hari di Bumi semakin bertambah.