Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miris, Balita Kakak Beradik di Bengkulu Terinfeksi Cacing Keluar dari Mulut dan BAB

Kompas.com - 18/09/2025, 13:05 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com – Warga Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil, Kabupaten Seluma, Bengkulu, digemparkan dengan kasus dua balita kakak beradik yang terinfeksi cacing dalam jumlah banyak.

Kedua bocah itu, KS (1 tahun 8 bulan) dan kakaknya AP (4), harus dirawat intensif di rumah sakit setelah cacing gelang (Ascaris) keluar dari mulut hingga melalui buang air besar.

Peristiwa bermula pada Minggu (13/9/2025) sekitar pukul 18.00 WIB, ketika keluarga mendapati cacing sebesar lidi sapu keluar dari hidung dan mulut KS. Ia segera dilarikan ke RSUD Tais sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD M Yunus (RSMY) Bengkulu, Senin (15/9/2025).

Kondisi KS saat masuk rumah sakit cukup memprihatinkan. Ia mengalami demam tinggi, muntah, perut kembung, sesak napas, dan tubuh tampak lemah.

Hasil Rontgen dan Penanganan Medis

Baca juga: 24 Sumur Panas Bumi Siap Beroperasi di Bengkulu Nganggur

Direktur RSUD Tais, Eva Debora Siahaan, sempat mengungkapkan bahwa pemeriksaan awal menunjukkan adanya gumpalan cacing di perut KS.

Di RSMY Bengkulu, dokter spesialis bedah anak, dr Wahyu, kemudian menjelaskan hasil pemeriksaan lebih rinci.

"Hasil rontgen dan USG menunjukkan banyak sekali cacing di dalam usus halus maupun usus besar. Jenisnya ascaris, atau cacing gelang, bahkan ada yang berdiameter 0,4 sampai 0,5 cm dengan panjang mencapai 30 cm. Awalnya kami sempat mempertimbangkan operasi, namun setelah diskusi dengan tim, kami memberikan terapi obat cacing terlebih dahulu," ujar dr Wahyu dalam konferensi pers di RSMY Bengkulu, Rabu (17/9/2025).

Rontgen, atau X-ray, sendiri merupakan prosedur pencitraan medis yang menggunakan radiasi elektromagnetik untuk menghasilkan gambar bagian dalam tubuh. Pemeriksaan ini umum dipakai untuk mendiagnosis berbagai masalah kesehatan, termasuk organ dalam.

Sejak malam pertama perawatan, KS langsung mengeluarkan banyak cacing melalui muntah dan buang air besar.

Baca juga: 5 Titik Longsor Putuskan Koneksi Bengkulu-Sumsel, 1 Jenazah Sempat Tertahan

"Sumbatan yang dikhawatirkan tidak terjadi. Kalau dengan terapi obat pasien terus membaik, maka operasi tidak diperlukan," jelas dr Wahyu.

Kini kondisi KS disebut berangsur pulih. Ia sudah bisa merespons, menangis, dan bergerak.

Kondisi Sang Kakak

Tak hanya KS, sang kakak AP juga mengalami infeksi serupa. Eva Debora menyebut bahwa hasil wawancara dengan keluarga menunjukkan adanya gumpalan cacing di perut AP.

Awalnya AP dirujuk ke RS Ummi karena ruang ICU RSMY penuh. Namun, setelah ruang tersedia, ia kembali dipindahkan ke ICU RSMY untuk mendapatkan pengawasan intensif.
"Untuk pasien penanganan juga dimulai dengan terapi obat cacing. Operasi akan menjadi pilihan terakhir bila obat tidak berhasil," tambah dr Wahyu.

Edukasi Kebersihan

Eva menegaskan, penyebab infeksi cacing pada dua balita ini kuat diduga berasal dari kebiasaan bermain di tanah tanpa alas kaki dan kurangnya kebiasaan mencuci tangan.

Baca juga: Balita Kakak Beradik di Bengkulu Derita Cacingan, Helmi Hasan Gratiskan Pengobatan dan Bangun Rumah Baru

"Jadi telur cacing ini menempel di tangan dan masuk ke mulut. Berkembang biak di perut hingga menjadi banyak seperti ini. Kuku tangannya kotor penuh tanah," katanya.

Ia pun mengingatkan orangtua untuk lebih disiplin menjaga kebersihan anak.
"Jika keluar rumah, biasakan memakai sandal dan terpenting cuci tangan dan kaki sebelum makan. Terpenting juga setiap enam bulan atau setahun sekali berikan obat cacing pada anak. Ini penting untuk mewaspadai anak terhindar dari penyakit cacing ini," pesannya.

Kondisi Terkini

Hingga Rabu (17/9/2025), kedua pasien masih dalam pemantauan ketat tim medis RSMY. Kondisinya disebut terus membaik.
"Pasien sudah bisa menangis, merengek, dan bergerak saat ini. Ini perkembangan positif, bila dibandingkan saat datang. Kita terus pantau kondisi pasien," tutur dr Wahyu.

Artikel ini telah tayang di Kisah Balita Kakak Beradik di Bengkulu: Cacing Menggumpal di Perut, Keluar dari Mulut dan Hidung

Sebagian tayang di Tribunnews.com dengan judul Hasil Rontgen Bocah Cacingan di Bengkulu: Banyak Cacing Gelang di Usus Halus dan Besar

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Korupsi Haji Rp 1 Triliun: KPK Usut Dugaan Jual-Beli Kuota oleh Biro Perjalanan
Korupsi Haji Rp 1 Triliun: KPK Usut Dugaan Jual-Beli Kuota oleh Biro Perjalanan
Kalimantan Timur
Keracunan Massal di Bandung Barat, Ayam Diduga Basi, Berbau, dan Masih Ada Bulu
Keracunan Massal di Bandung Barat, Ayam Diduga Basi, Berbau, dan Masih Ada Bulu
Jawa Barat
Kisah Pilu Bocah Perempuan Tewas Membusuk di Kamar Kos Penjaringan
Kisah Pilu Bocah Perempuan Tewas Membusuk di Kamar Kos Penjaringan
Banten
Kasus Keracunan MBG, DPR Desak Investigasi Transparan Libatkan Publik
Kasus Keracunan MBG, DPR Desak Investigasi Transparan Libatkan Publik
Banten
Anggito Abimanyu Jadi Ketua DK LPS 2025-2030, Ini Profilnya
Anggito Abimanyu Jadi Ketua DK LPS 2025-2030, Ini Profilnya
Jawa Timur
7 Fakta Polemik Surat Perjanjian Program Makan Bergizi Gratis di Sleman
7 Fakta Polemik Surat Perjanjian Program Makan Bergizi Gratis di Sleman
Jawa Tengah
Nadiem Makarim Lawan Status Tersangka Korupsi Chromebook Rp 1,98 T Lewat Praperadilan
Nadiem Makarim Lawan Status Tersangka Korupsi Chromebook Rp 1,98 T Lewat Praperadilan
Kalimantan Timur
Warga Resah Desa di Bogor Terancam Dilelang, Dedi Mulyadi: Besok Saya ke Sana
Warga Resah Desa di Bogor Terancam Dilelang, Dedi Mulyadi: Besok Saya ke Sana
Jawa Barat
Marak Keracunan MBG, BGN: Hanya Sebagian Kecil Anak yang Trauma, Sebagian Besar Ingin Dilanjutkan
Marak Keracunan MBG, BGN: Hanya Sebagian Kecil Anak yang Trauma, Sebagian Besar Ingin Dilanjutkan
Jawa Tengah
Program MBG, Janji Pembentukan Tim Investigasi, dan 5.000 Siswa yang Keracunan
Program MBG, Janji Pembentukan Tim Investigasi, dan 5.000 Siswa yang Keracunan
Jawa Barat
Isi Menu Tidak Layak, DPRD Banyumas Stop Sementara Pengelola Dapur MBG Gununglurah
Isi Menu Tidak Layak, DPRD Banyumas Stop Sementara Pengelola Dapur MBG Gununglurah
Jawa Tengah
Mahfud MD Ngaku Ditawari Jabatan Menko Polkam oleh Jenderal Senior, Begini Responsnya
Mahfud MD Ngaku Ditawari Jabatan Menko Polkam oleh Jenderal Senior, Begini Responsnya
Jawa Tengah
Uji Lab Kasus Keracunan MBG Sukabumi: Ada Jamur di Buah, Bakteri di Lauk Siswa
Uji Lab Kasus Keracunan MBG Sukabumi: Ada Jamur di Buah, Bakteri di Lauk Siswa
Jawa Barat
Kasus Korupsi Laptop Chromebook, Jurist Tan Buron, Polri Ajukan Red Notice ke Interpol
Kasus Korupsi Laptop Chromebook, Jurist Tan Buron, Polri Ajukan Red Notice ke Interpol
Jawa Timur
BP Tapera Buka Lowongan 2025: Cek Formasi, Syarat, dan Cara Daftar 
BP Tapera Buka Lowongan 2025: Cek Formasi, Syarat, dan Cara Daftar 
Sulawesi Selatan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau